Senin, 23 September 2013

Apa fungsi dari belajar Algoritma dan Pemograman

Pada saat saya masuk jurusan Ilmu Komputer saya banyak bertemu dengan banyak mata kuliah salah satunya adalah algoritma dan pemograman dan apakah kalian tahu apa fungsi dari pelajaran algoritma pemograman dan gunanya.

algoritma dan pemograman berfungsi mengurutkan suatu hal dari awal sampai akhir dengan tahap tata cara urutan yang benar, tidak dengan cara yang salah yaitu seperti urutan saat kita hendak pergi kuliah yaitu hal pertama yang kita lakukan adalah bangun pagi>shalat>mandi>pakai baju>makan>memakai baju>berangkat kuliah>dan kunci pintu.

dan cara yang salah yaitu seperti makan >bangun tidur>pergi kuliah>mandi>pakai baju.
kan kalau di pikir secara logika hal itu tidak mungkin dapat kita lakukan karena urutannya yang salah begitu juga algoritma dan pemograman sama seperti urutan-urutan apa yang akan lakukan setelah satu hal selesai dan harus menyambung ke hal lainnya. dengan cara belajar algoritma dan pemograman ini kita akan lebih dapat berpikir secara realitas dan meningkatkan daya berpikir kita untuk kedepannya.

mata kuliah algoritma dan pemograman ini tidak dapat dihilangkan dari prodi Ilmu Komputer karen algoritma dan pemograman adalah suatu batu loncatan kita untuk berpikir secara lurus dan benar karena kalau mata kuliah ini dihilangkan kemungkinannya kita akan sulit membiasakan diri kita apabila bertemu dengan beberapa aplikasi atau pelajaran yang menyangkut bagaimana cara berpikir kita saat melihat suatu kejadian atau proses cara kerjanya.

1.  Apakah Itu Algoritma
Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma sendiri mempunyai sejarah yang aneh. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan angka arab. Anda dikatakan algorist jika Anda menghitung menggunakan angka arab. Para ahli bahasa berusaha menemukan asal kata ini namun hasilnya kurang memuaskan. Akhirnya para ahli sejarah matematika menemukan asal kata tersebut yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Kitab Al Jabar Wal-Muqabala yang artinya “Buku pemugaran dan pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita juga memperoleh akar kata “Aljabar” (Algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic, sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm. Karena perhitungan dengan angka Arab sudah menjadi hal yang biasa, maka lambat laun kata algorithm berangsur-angsur dipakai sebagai metode perhitungan (komputasi) secara umum, sehingga kehilangan makna kata aslinya. Dalam bahasa Indonesia, kata algorithm diserap menjadi algoritma.
2.  Definisi Algoritma
“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar. Dalam beberapa konteks, algoritma adalah spesifikasi urutan langkah untuk melakukan pekerjaan tertentu. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah, pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran yang dikehendaki dari sejumlah masukan yang diberikan. Tidak peduli sebagus apapun algoritma, kalau memberikan keluaran yang salah, pastilah algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik.
Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahui seberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini penting terutama pada algoritma untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan aproksimasi hasil (hasil yang hanya berupa pendekatan). Algoritma yang baik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilai yang sebenarnya.
Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari 2 hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar (paling mendekati), tetapi jika kita harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya, algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai, setiap orang menginginkan keluaran yang cepat. Begitu juga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin buruklah algoritma tersebut. Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaan dalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang sama. Jika terjadi demikian, carilah algoritma yang paling efisien dan cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar